Inilah Alasan Kenapa Warga NU Memilih Jokowi - JK

BagusNEWS.com - Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka <b>K.H. Hasyim Asy'ari </b>merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. <br>

BagusNEWS.com - Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), ke...

Baca selengkapnya »

Pernyataan Ketua Umum PBNU Terkait Pilpres 2014

<br> NU merupakan jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah, organisasi masyarakat keagamaan. Sejak awal didirikan oleh para Kyai, NU mengemban tugas besar menjaga, merawat, dan mengembangkan ajaran Islam ala Ahlissunnah wal Jama'ah di bumi Nusantara.<br>

NU merupakan jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah, organisasi masyarakat keagamaan. Sejak awal didirikan oleh para Kyai, NU mengemban tu...

Baca selengkapnya »

Anak Muda NU Protes Amien Rais

<br> <br> REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Forum Anak Muda <b>Nahdlatul Ulama</b> (FAMNU) Jawa Timur memprotes sikap politikus senior Amien Rais yang mencampuri urusan pilihan politik warga NU. Karena itu, mantan Ketua MPR tersebut diingatkan untuk segera meminta maaf kepada warga NU. <br>

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Forum Anak Muda Nahdlatul Ulama (FAMNU) Jawa Timur memprotes sikap politikus senior Amien Rais yang mencampur...

Baca selengkapnya »

Penulis Berkualitas Seperti Mahbub Djunaidi Susah Dicari

<br> Solo, <i><b>NU Online</b></i> - Buku novel “Dari Hari ke Hari” karya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Mahbub Djunaidi, bakal dibedah di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Solo, Sabtu (24/5) besok pukul 09.30 – 12.00 WIB. Acara ini merupakan hasil kerjasama Majalah Surah, Majalah Serambi dan Ikatan Pelajar Madrasah Al-Muayyad.<br>

Solo, NU Online - Buku novel “Dari Hari ke Hari” karya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Mahbub Djunaidi, bakal dibedah di Pondok Pesantren Al-...

Baca selengkapnya »

Sejarah Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor

<br> <b>Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)</b> diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol. <br>

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor ter...

Baca selengkapnya »

GP Ansor, Awalnya Lahir Karena Perbedaan

<br> REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gerakan Pemuda Ansor tengah mengadakan kongresnya untuk memilih pengurus baru. Kongres berjalan panas karena masuknya kader dari partai politik, yaitu PKB dan Golkar. Namun di samping itu, bagaima sebetulnya sejarah GP Ansor hingga sanggup bertahan selama ini?<br>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gerakan Pemuda Ansor tengah mengadakan kongresnya untuk memilih pengurus baru. Kongres berjalan panas karena masu...

Baca selengkapnya »

Spektrum Politik Warga NU

<br> Oleh: Drs HM Adenan MA | <a href="http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/06/02/spektrum-politik-warga-nu" target="_blank">OPINI Banjarmasin Post, 2 Juni 2014</a><br> <br> Tidak dapat dipungkiri, Nahdlatul Ulama memang organisasi keagamaan terbesar. Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia 2004, jumlah warga NU tidak kurang dari 60 juta orang. Tersebar di 30 Pengurus Wilayah, 339 Pengurus Cabang, 2.630 Majelis Wakil Cabang dan 37.125 Pengurus Ranting di seluruh Indonesia. Ditambah 12 Pengurus Cabang Istimewa di luar negeri.<br>

Oleh: Drs HM Adenan MA | OPINI Banjarmasin Post, 2 Juni 2014 Tidak dapat dipungkiri, Nahdlatul Ulama memang organisasi keagamaan terbesar...

Baca selengkapnya »

Gus Dur dan Megawati Ternyata Saudara?

<br> DALAM dialog TVRI, yang dipandu Garin Nugroho dan Usi Karundeng, saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur ditanya tentang hubungannya yang memburuk dengan Megawati. Gus Dur pun membantahnya. <br>

DALAM dialog TVRI, yang dipandu Garin Nugroho dan Usi Karundeng, saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur ditanya tentang hubungannya yang m...

Baca selengkapnya »

Gus Dur dan Penghormatan atas Perbedaan

<br> <br> <br> <br> Oleh Fajar Kurnianto | OPINI SINAR HARAPAN, 2 Januari 2012<br> <br> Tanggal 30 Desember, dua tahun lalu, <b>KH Abdurrahman Wahid</b>, atau yang akrab disapa Gus Dur wafat. Seluruh elemen masyarakat bangsa kehilangan salah satu putra terbaiknya yang telah berjuang sepanjang hidupnya demi cintanya pada bangsa dan agamanya.<br>

Oleh Fajar Kurnianto | OPINI SINAR HARAPAN, 2 Januari 2012 Tanggal 30 Desember, dua tahun lalu, KH Abdurrahman Wahid , atau yang akrab...

Baca selengkapnya »

Aminuddin Ma’ruf Terpilih Ketum PB PMII 2014-2016

<br> <a href="http://www.pojoknu.blogspot.com/" target="_blank"><b>PojokNU- </b></a>Aminuddin Ma’ruf akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum <b>Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia</b> (PB PMII) setelah mengalahkan dua rivalnya, Miftahul Aziz dan Muammarullah Umam, dalam kongres <b>PMII ke-18</b> di Jambi, Selasa (10/6/2014)<br>

PojokNU- Aminuddin Ma’ruf akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) setelah meng...

Baca selengkapnya »

Kesahajaan Gus Dur

Ali Masykur Musa | OPINI di  SINDO, 27 September 2012 <br> <br> Sudah seribu hari <b>KH Abdurrahman Wahid</b> berpulang. Raganya terbaring di kampung halamannya, Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, tepat di sebelah makam sang kakek KH Hasyim Asy’ari dan ayahnya KH Wachid Hasyim. <br>

Ali Masykur Musa | OPINI di  SINDO, 27 September 2012 Sudah seribu hari KH Abdurrahman Wahid berpulang. Raganya terbaring di kampung hala...

Baca selengkapnya »

NU, Khitah 1926, dan Pilpres 2014 - Quo Vadis?

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;"> <b><span style="font-family: "FranklinGothic-ExtraCond","sans-serif"; font-size: 14.0pt; mso-bidi-font-family: FranklinGothic-ExtraCond;">Ma’mun Murod Al-Barbasy</span></b><br> <span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">KORAN SINDO,  30 Mei 2014</span><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><br></span></i></b></span><br> <br> Menyikapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, jagad NU (Nahdliyin) sepertinya begitu gaduh. Banyak elite NU, baik di lingkup jam’iyah (organisasi) maupun jama’ah (paguyuban) yang ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2014.<br> </div>

Ma’mun Murod Al-Barbasy KORAN SINDO,  30 Mei 2014 Menyikapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, jagad NU (Nahdliyin) sepertinya begitu ga...

Baca selengkapnya »

Gus Dur dan Penghormatan atas Perbedaan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <b> Fajar Kurnianto</b><br> Sumber : SINAR HARAPAN, 2 Januari 2012 <br> <br> Tanggal 30 Desember, dua tahun lalu, KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur wafat. Seluruh elemen masyarakat bangsa kehilangan salah satu putra terbaiknya yang telah berjuang sepanjang hidupnya demi cintanya pada bangsa dan agamanya. <br> </div>

Fajar Kurnianto Sumber : SINAR HARAPAN, 2 Januari 2012 Tanggal 30 Desember, dua tahun lalu, KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disap...

Baca selengkapnya »

Sulitnya Mencari Mahbud Djunaidi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br> Oleh Ahmad Makki | <a href="http://kacajendela.wordpress.com/2008/12/03/sulitnya-mencari-mahbub-djunaidi/#comment-2122">kacajendela.wordpres.com</a><br> <br> Tak bisa mungkir, awal ketertarikan saya kepada Mahbub Djunaidi dipicu oleh kesamaan organisasi yang kami geluti; PMII. Butuh waktu lama bagi saya untuk sedikit demi sedikit menyerap kabar tentang tokoh kelahiran Betawi ini, baik yang lebih bersifat kabar burung, maupun yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.<br> </div>

Oleh Ahmad Makki | kacajendela.wordpres.com Tak bisa mungkir, awal ketertarikan saya kepada Mahbub Djunaidi dipicu oleh kesamaan organis...

Baca selengkapnya »

Mahbud Djunaidi Sang Inisiator PMII

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br><span class="messageBody" data-ft="{"type":3,"tn":"K"}"><span class="userContent">Dalam sejarah republik ini, pernah muncul seorang tokoh aktivis mahasiswa yang sangat multi talenta,bahkan hampir jarang ditemukan sosok yang lengkap seperti beliau saat ini, beliau adalah Mahbub Junaidi (Jakarta, 27 Juli 1933). Mahbub adalah seorang tokoh satrawan, jurnalis, organisatoris, agamawan dan politisi. Dalam hal tulis-menulis Mahbub temasuk sangat piawai pada masanya, misalnya beliau yang menerjemahkan buku 100 tokoh yang berpengaruh di dunia karangan Michael H. Hart.</span></span><br> </div>

Dalam sejarah republik ini, pernah muncul seorang tokoh aktivis mahasiswa yang sangat multi talenta,bahkan hampir jarang ditemukan sosok ...

Baca selengkapnya »

Kiai Said Aqil Berharap PMII Jadi Banom NU

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br> <b>JAKARTA, <a href="http://news.okezone.com/read/2014/05/29/339/991591/kiai-said-berharap-pmii-jadi-banom-nu" target="_blank">OKEZONE</a></b> - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berharap Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke XVIII menghasilkan keputusan khusus tentang hubungan PMII dengan NU. Yakni mengembalikan PMII sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) NU. <br> </div>

JAKARTA, OKEZONE - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berharap Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indo...

Baca selengkapnya »

Mari Berkongres dengan Diskursif Etis

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br> <b>Oleh: Muammarullah Umam</b><br> <br> Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XVIII bisa jadi merupakan kongres paling menegangkan sepanjang 54 tahun berdirinya organisasi mahasiswa berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) ini. <br> <br> Tegang, lantaran Kongres kali ini diwarnai berbagai isu mengerikan, dari intervensi kepentingan dari calon presiden, partai dan barisan senior  tertentu, munculnya kericuhan-kericuhan yang dipicu hal-hal sepele, hingga adanya upaya keras dari sejumlah pihak untuk menggagalkan kongres yang telah berjalan selama sepekan ini.<br> </div>

Oleh: Muammarullah Umam Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XVIII bisa jadi merupakan kongres paling menegangkan sepan...

Baca selengkapnya »