BagusNEWS.com - Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H.
Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian
juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab
tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan
sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam
bidang sosial, keagamaan dan politik.
Berikut Peryataan KH. Hasyim Muzadi (mantan Ketua PBNU) Alasan
Kenapa Warga NU Memilih Jokowi - JK seperti yang dikutip dari
suara-muslim.com:
1. Tidak ada tokoh NU yang berhasil menjadi calon Presiden pada
pemilihan tahun ini. Namun, Jusuf Kalla sebagai tokoh NU (Mustasyar
PBNU) ditetapkan sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Jokowi. Dengan
memperhatikan kaidah Fiqih: Maa laa yudrok kulluhu lam yudrok kulluhu,
artinya: “Sesuatu yang tidak dapat dicapai seluruhnya, janganlah
ditinggalkan semuanya.” Maka perjuangan kita terfokus pada Wakil
Presiden.
2. Kedua Capres, baik Jokowi maupun Prabowo, memiliki tingkat
derajat keagamaan yang hampir sama jika ditinjau dari segi syariat
islam.
3. Kita sebagai warga NU sudah menetapkan akan memilih Tokoh yang
berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah/NU jauh sebelum Jusuf Kalla ditetapkan
sebagai Cawapres.
4. Jusuf Kalla bukan sekedar tokoh NU, tetapi beliau adalah tokoh NU
yang mampu memperjuangkan Manhaj NU dalam suasana politik dan
kenegaraan saat ini. Beliau adalah negarawan yang sudah keuji
ke-NU-annya dan amal kenegarawanannya.
5. Faktanya, ternyata yang bersedia bekerjasama dengan tokoh NU tersebut
adalah Ibu Megawati dengan mengajukan calon Presiden/Wakil Presiden
Jokowi/Jusuf Kalla. Sedangkan pasangan yang lainya tidak mengambil tokoh
NU.
6. Integritas, visioner dan kompetensi Jusuf Kalla dalam masalah
ke-Agama-an, ke-Aswaja-an dan kenegarawanan tidak perlu diragukan lagi,
sehingga cukup aman untuk menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi warga
nahdiyin.
7. Hubungan warga nahdiyin dengan kelompok nasionalis dengan ini
berjalan dengan baik, bahkan kalau berpasangan dengan (capres)
nasionalis, maka urusan keagamaan akan diatur oleh NU, sehingga bahaya
dari aliran- aliran yang tidak sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal
Jama’ah dapat diperkecil. Bersamaan dengan itu, kebangkitan nasionalisme
Indonesia akan ditopang dengan pemikiran Islam yang moderat.
8. Jusuf Kalla dapat mengembangkan ekonomi kerakyatan/pribumi serta
menjaga aset-aset Nasional tanpa menimbulkan kegoncangan hubungan
Internasional.
9. Indonesia saat ini, tengah terancam berbagai kegoncangan. Baik
itu politik, ekonomi, hukum, teritorial dan terorisme. Maka, diperlukan
pasangan pemimpin negara yang mampu meredam konflik dan tidak menjadi
sumber konflik. Jokowi-Jusuf Kalla secara bersama-sama berkemampuan
untuk menghindarkan Indonesia dari konflik agama di Maluku, masalah
Aceh, hubungan Indonesia dan Malaysia, dll.
Inilah Alasan Kenapa Warga NU Memilih Jokowi - JK
On Selasa, Juni 24, 2014 Label: BERITA, Nahdhatul Ulama